Perbedaan Granit dan Marmer, Jangan Salah Pilih!

Unsur yang membentuk granit meliputi feldspar dan kuarsa, salah satu mineral dengan kekerasan tinggi.Sementara itu, marmer adalah batuan yang terbentuk dari metamorphosis batu gamping yang mengkristal. Warna pada marmer secara alami berasal dari berbagai mineral selama kristalisasi berlangsung.

Granit memiliki motif seperti bintik-bintik. Motif ini tercipta dari berbagai jenis batu selama pembentukan berlangsung. 

Motif marmer memiliki ciri khas berupa garis urat yang abstrak, bergelombang, dan memiliki warna alami. Corak ini muncul akibat kotoran yang mengendap ketika rekristalisasi berlangsung.

Kedua material ini memiliki karakteristik yang sama, yaitu memiliki pori-pori. Hal ini menjadikan marmer dan granit rawan memiliki noda membandel.

Namun, granit lebih sukar menyerap noda daripada lantai marmer. Marmer juga bisa menjadi lebih kusam jika terkena cairan asam.

Lantai granit lebih cocok diterapkan pada area dengan tingkat lalu lalang yang tinggi. Contohnya ruang keluarga, tamu, dan dapur. Hal ini karena granit memiliki ketahanan yang tinggi dan tidak mudah retak.

Sementara itu, material marmer cocok diaplikasikan pada ruang dengan aktivitas rendah atau sebagai dekorasi. Area tersebut meliputi meja rias, bak mandi, hingga dinding kamar mandi.

Granit dan marmer dengan ukuran lebih dari 100 cm memerlukan produk perekat yang tepat. Kegunaan lem keramik ini bisa melancarkan dan menguatkan material granit dan marmer pada bangunan.

SikaCeram®-255 Big Slab adalah produk yang cocok untuk material dengan ukuran di atas 100 cm. Produk ini memiliki keunggulan yang meliputi deformability, reduced vertical slipping, extended open time, and smooth application.

Granit memiliki tingkat kekerasan 6-7 skala Mohs. Hal ini mengakibatkan granit memiliki ketahanan terhadap kerusakan karena panas dan goresan. Dengan begitu, granit cocok digunakan untuk berbagai area rumah.

Berbeda dengan granit, kekerasan marmer berada pada 3-5 Mohs sehingga memiliki ketahanan lebih rendah. Marmer rawan mengalami kerusakan akibat goresan dan kontak dengan panas.

Memiliki pori-pori yang cukup besar, kedua material ini memang rentan kotor. Oleh karena itu, perawatan bisa dilakukan dengan menghindarkan permukaan dari cairan asam atau bahan kimia.

Kedua material ini memiliki harga yang tinggi. Harga granit lebih mahal dibanding marmer dalam satu ukuran yang sama. Harga ini juga bergantung pada motif dan warna yang ditampilkan.

Itulah perbedaan mendasar dari granit dan marmer yang bisa diketahui. Hal-hal di atas bisa Anda jadikan pertimbangan sebelum menentukan material yang tepat.

Lebih bagus granit atau marmer? Tentunya, hal ini bergantung pada kebutuhan Anda. Granit lebih bagus digunakan untuk area dengan aktivitas tinggi karena kokoh dan tidak terlalu menyerap kotoran.

Sementara untuk area dengan aktivitas rendah, marmer bisa menjadi pilihan yang tepat. Material ini juga cocok untuk elemen dekorasi seperti pada kamar mandi, counter top, dan sebagainya.