09/09/2025
Concrete Admixture Concrete 2025

Ada beberapa penyebab beton retak yang perlu Anda pahami beserta cara pencegahannya sebelum melakukan pembangunan. Intip ulasan ini untuk mengetahuinya!

Beton retak sering terjadi pada suatu konstruksi. Alhasil, kekuatannya akan berkurang sehingga mengurangi umurnya. Hal ini membutuhkan renovasi berulang yang membuang tenaga, waktu, dan biaya. Tentu Anda tak ingin mengalaminya, bukan?

Maka dari itu, Anda perlu mengetahui penyebab umum masalah ini terjadi. Selain itu, cara mencegahnya pun patut dipahami agar hal ini tak terjadi. Bila penasaran, simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini.

Penyebab Umum Beton Retak

Anda pasti sudah tahu bahwa beton dikenal sebagai material yang kuat dan tahan lama. Itulah mengapa material ini sering digunakan pada berbagai konstruksi, termasuk bangunan. Sayangnya, bahan ini bisa mengalami keretakan.

Keretakan tersebut dapat menyebabkan estetika berkurang hingga rusaknya struktur. Hal ini bisa terjadi karena berbagai penyebab, seperti:

Kelebihan Air dalam Campuran

Bahan beton memang perlu dicampur dengan air. Tujuannya. untuk melumasi campurannya sehingga mudah diolah dan dikerjakan. Selain itu, zat tersebut juga membantu beton untuk bereaksi dengan semen agar bisa mengikat secara kuat.

Sayangnya, banyak pekerja yang mencampur air terlalu banyak ke dalamnya. Memang beton akan semakin mudah dikerjakan. Namun, material tersebut menjadi lebih encer sehingga kekuatannya berkurang.

Penurunan kekuatan ini disebabkan oleh penyusutan beton saat air sudah menguap. Akibatnya, keretakan pun muncul. Jika dibiarkan begitu saja, struktur beton akan hancur dalam waktu lama karena tak kuat menopang beban di atasnya.
 

Pengerasan Terlalu Cepat

Proses pengerasan atau curing diperlukan pada pembangunan beton. Dengan demikian, material tersebut bisa terbebas dari keretakan sekaligus terlindung dari cuaca ekstrim. Selain itu, usia struktur juga akan semakin panjang. Kekuatannya pun lebih maksimal.

Namun, proses ini akan berubah menjadi malapetaka bila terjadi terlalu cepat. Malapetaka tersebut berupa keretakan beton atau celah halus yang mampu menurunkan daya tahan serta kekuatannya.

Proses yang terlalu cepat bisa terjadi karena berbagai faktor, misalnya adalah cuaca yang terlalu panas tanpa diantisipasi dengan perawatan kelembapan maksimal. Alhasil, beton akan kehilangan air sebelum strukturnya benar-benar kuat.

Kualitas Material yang Buruk

Anda perlu menggunakan material yang berkualitas untuk membangun suatu konstruksi, termasuk campuran beton. Dengan demikian, konstruksi akan menjadi lebih kuat dalam menopang beban dan tahan lama.

Namun, sebagian orang tidak terlalu memedulikannya hingga menggunakan material yang kurang berkualitas. Misalnya adalah pasir dan kerikil kotor, air dengan zat berbahaya, sampai semen yang tak sesuai dengan standar konstruksi.

Apa yang akan terjadi bila bahan-bahan tak berkualitas tersebut digunakan? Ikatan antar partikel akan menjadi lemah. Akibatnya, beton bisa retak dan lebih rentan terhadap cuaca ekstrem. Tentu hal ini bisa membuat konstruksi menjadi cepat rusak.

Pengecoran yang Tak Rapi

Semua pekerjaan harus dilakukan dengan benar dan rapi. Begitu pula pengecoran beton. Bahkan, pekerjaan tersebut perlu mempunyai SOP tersendiri untuk memastikan prosesnya. Setiap pekerja pun harus menaatinya.

Jika tidak, kesalahan teknis pada proses pengecoran akan terjadi. Misalnya adalah pembagian beban yang tak rata hingga kurangnya pemadatan. Meski terlihat sepele, ternyata hal ini bisa menimbulkan berbagai masalah di kemudian hari. Apa saja?

Contoh masalah tersebut adalah beton retak hingga keropos karena kekuatannya berkurang. Selain itu, permukaannya pun menjadi tak rata. Beton pun bisa mengalami pengelupasan yang mempengaruhi strukturnya.

Tidak Memakai Bahan Tambahan yang Tepat

Ada berbagai bahan tambahan atau admixture yang bisa digunakan untuk campuran beton. Misalnya adalah water reducer, akselerator, dan plasticizer. Bahan-bahan ini memang bisa membuat struktur beton menjadi lebih kuat.

Bagaimanapun juga, kesalahan bisa terjadi bila tak berhati-hati. Akibatnya, bahan-bahan tambahan tersebut tak digunakan sesuai dengan aturan pakai. Tentu hal ini bisa berdampak bagi struktur beton itu sendiri.

Contoh dampak tersebut adalah keretakan yang disebabkan oleh turunnya daya tahan beton. Awalnya, keretakan tersebut bisa terlihat sangat halus. Namun, bila dibiarkan masalah ini bisa menjadi bumerang bagi konstruksi yang Anda bangun.

Cara Mencegah Beton Retak

Keretakan beton perlu dicegah agar tidak mengganggu kekuatan konstruksi dan mengancam pengguna bangunan. Ada berbagai cara yang bisa digunakan untuk mencegahnya. Inilah di antaranya:

Gunakan Rasio Campuran yang Tepat

Untuk membangun beton yang kuat dan tahan lama, Anda perlu mencampur berbagai material berkualitas dengan air. Material tersebut antara lain semen, pasir, dan kerikil. Pastikan kualitas bahan-bahan tersebut dan usahakan agar bebas dari kotoran.

Lalu, campur keseluruhannya dengan rasio yang tepat. Rasio yang sering digunakan adalah 1:2:3 antara bagian semen, pasir, dan kerikil. Anda bisa mengaturnya kembali agar sesuai dengan kebutuhan beton.

Setelah itu, tambahkan air secukupnya. Jangan terlalu banyak agar beton tak mudah retak. Namun, jangan juga terlalu sedikit karena bisa mempersulit proses pekerjaan dan membuat struktur menjadi lebih rapuh.

Lakukan Curing dengan Benar

Proses curing perlu dilakukan dengan benar setelah beton dicor. Fungsinya untuk menjaga suhu cor dan kelembapannya. Dengan demikian, partikel-partikel cor mempunyai waktu yang cukup untuk saling mengikat satu sama lain.

Ada berbagai metode yang bisa dilakukan untuk proses ini. Contohnya adalah water curing. Sesuai namanya, Anda perlu membasahi permukaan beton dengan air secara teratur pada periode waktu tertentu, seperti 28 hari.

Metode lain juga bisa digunakan bila Anda tahu teknik dan jangka waktu yang tepat untuk melakukannya. Misalnya adalah curing dengan bahan penutup, zat kimia, hingga uap.

Pilih Bahan Berkualitas serta Tambahkan Additive

Seperti yang telah disebut sebelumnya, Anda perlu memilih bahan-bahan berkualitas untuk proses pengecoran beton. Hal ini membuat struktur menjadi semakin kuat dan tidak mudah rusak dalam jangka waktu lama.

Selain itu, tambahkan juga additive, seperti SikaCim® Concrete Additive sebagai water reducing agent. Bahan ini berguna untuk mempercepat pengerasan beton tanpa merusak strukturnya.

Menariknya, zat ini bisa menghasilkan workability yang tinggi. Kekedapan air juga semakin meningkat sekaligus bisa mengurangi pemakaian air sampai 20%. Hal ini membuat efek kuat tekan sebesar 40% meningkat pada hari ke-28.

Perhatikan Kondisi Cuaca

Sebelum melakukan proses pengecoran, Anda perlu memperhatikan kondisi cuaca terlebih dahulu. Hal ini disebabkan berbagai aspek yang berkaitan dengan cuaca akan mempengaruhi kualitas beton. Misalnya adalah suhu, kelembapan, dan sinar matahari.

Bila Anda mengecor saat cuaca sedang panas dengan suhu tinggi dan kelembapan rendah, maka proses curing perlu dilakukan lebih sering. Sebaliknya saat musim hujan tiba, usahakan untuk tidak mengecor beton agar tak terkontaminasi air berlebihan.

Mencegah Beton Retak dengan Sika

Berbagai penyebab keretakan beton ini bisa dicegah dengan cara-cara di atas agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Material berkualitas pun diperlukan, seperti material dari Sika.

Tak perlu khawatir karena Sika sudah berpengalaman selama 114 tahun dalam menangani beragam proyek global, termasuk Gayrettepe – Metro Bandara Baru di Istanbul. Selain itu, Sika juga merupakan pencetus semen waterproofing pertama di Indonesia.

Siap untuk mengatasi masalah beton retak? Klik di sini untuk mendapatkan informasi7 konsultasi material berkualitas!