19/09/2025
Mortar Tile Setting

Simak tips mengaplikasikan keramik untuk mengatasi tantangan yang sering terjadi dalam pemasangan lantai di area basah. Simak penjelasan lengkapnya!

Area lembap seperti kamar mandi dan dapur menuntut standar pemasangan yang lebih tinggi dibandingkan lantai di area kering. Pemasangan keramik di tempat ini perlu diperhatikan dengan seksama untuk mencegah kerusakan dini.

Oleh sebab itu, penting untuk memilih perekat keramik yang kuat dan tahan air. Dengan teknik dan material yang tepat, lantai Anda akan tetap awet, rapi, dan aman dari risiko kerusakan.

Tantangan Umum Pemasangan Keramik di Area Basah

Memasang keramik di area basah selalu memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi daya tahan lantai, mulai dari kelembapan hingga perubahan suhu. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Kelembapan Tinggi

Pemasangan keramik di area basah rawan terganggu oleh kelembapan tinggi yang dapat memperlambat pengeringan perekat dan nat. Jika perekat kurang kuat, keramik bisa mudah lepas atau bergeser.

Nat yang terkena kelembapan terus-menerus akan menjadi rapuh dan mudah retak. Hal ini menimbulkan risiko kerusakan jangka panjang pada lantai dan struktur di bawahnya.

Anda perlu memastikan perekat dan nat yang digunakan tahan air dan cepat kering. Dengan begitu, keramik tetap menempel kokoh meski area sering terkena percikan air.

 

2. Risiko Rembesan Air

Rembesan air dari celah antar keramik menjadi masalah serius di area basah. Air dapat meresap melalui nat yang tidak rapat atau sudah aus, bahkan menembus keramik itu sendiri.

Hal ini bisa memicu kelembapan berlebih, pertumbuhan jamur, dan kerusakan struktur lantai. Selain itu, rembesan air melemahkan perekat sehingga keramik lebih mudah lepas.

Permasalahan ini juga menimbulkan noda dan kotoran menumpuk di celah nat. Untuk mencegahnya, pastikan nat kedap air dan keramik terpasang dengan presisi.

 

3. Jamur dan Noda Akibat Pori-Pori Terbuka

Pemasangan keramik di area basah harus memperhatikan pori-pori nat dan permukaan keramik. Nat atau keramik yang belum berglasir bisa menyerap air dan kotoran, menciptakan tempat ideal bagi jamur.

Pertumbuhan jamur tidak hanya merusak tampilan lantai, tetapi juga bisa membahayakan kesehatan penghuni. Noda yang terbentuk pun sulit dibersihkan jika dibiarkan terlalu lama.

Anda perlu rutin membersihkan dan menggunakan material yang terlindungi dari kelembapan. Dengan perawatan tepat, lantai tetap higienis dan terlihat bersih.

 

4. Perubahan Suhu Ekstrem

Pemasangan keramik di area dengan suhu yang berubah-ubah, misalnya dari air panas dan dingin, bisa menimbulkan tekanan pada lantai. Keramik akan memuai atau menyusut sesuai perubahan suhu.

Jika celah nat terlalu rapat, tekanan ini bisa menyebabkan keramik terangkat atau pecah. Kondisi ini juga bisa menurunkan daya rekat perekat keramik.

Untuk mengatasinya, gunakan nat dan perekat yang elastis serta sisakan ruang ekspansi yang cukup. Dengan begitu, lantai tetap stabil dan aman meski mengalami perubahan suhu rutin.
 

Tips Aplikasi Keramik di Area Basah

Memasang keramik di area basah butuh teknik khusus agar lantai tetap aman dan awet. Dengan langkah yang tepat, Anda bisa mendapatkan permukaan keramik yang rapi, kedap air, dan bebas jamur.

1. Gunakan Waterproofing Primer

Sebelum memulai pemasangan keramik, penting untuk melapisi permukaan dengan waterproofing primer seperti SikaTop® Seal-107. Produk ini dirancang agar mudah dicampur dan diaplikasikan, sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat dan praktis.

Selain itu, primer ini bersifat kedap air dan tahan terhadap abrasi maupun pengikisan, sehingga permukaan lantai lebih terlindungi. Sifatnya yang fleksibel membantu mengurangi risiko retak akibat pergerakan ringan atau perubahan suhu.

Produk ini juga aman digunakan pada tangki air minum, kolam ikan, dan kolam renang, sehingga tidak membahayakan penghuni. Dengan primer berkualitas, fondasi keramik menjadi lebih kuat dan siap menerima lapisan perekat berikutnya.

2. Aplikasikan Perekat Khusus Area Basah

Gunakan perekat yang memang diformulasikan untuk area basah agar keramik menempel dengan sempurna dan tahan lama. Oleskan perekat menggunakan trowel bergerigi sesuai ukuran keramik agar lapisan perekat merata dan menempel optimal.

Segera pasang keramik ke permukaan yang masih basah agar daya rekat tetap maksimal. Tekan dan ratakan keramik dengan palu karet untuk memastikan tidak ada bagian yang menggelembung atau tidak rata.

Gunakan spacer untuk menjaga jarak antar keramik agar celah nat konsisten dan rapi. Langkah-langkah ini memastikan keramik terpasang kokoh, rapi, dan siap menghadapi kelembapan tinggi.

3. Gunakan Nat Anti Air dan Anti Jamur

Setelah keramik terpasang, pastikan untuk menutup celah menggunakan nat berkualitas yang tahan air dan anti jamur. Persiapkan celah keramik dengan membersihkan sisa nat lama, debu, dan kotoran agar nat baru melekat sempurna.

Pemasangan keramik yang diikuti nat anti jamur dan anti air membantu mencegah kerusakan lantai area basah. Campur nat sesuai petunjuk produk dengan konsistensi yang pas, lalu aplikasikan dengan kape atau kape karet hingga celah terisi penuh.

Tekan nat dengan kuat agar padat dan merata di setiap celah. Bersihkan sisa nat yang menempel segera setelah pengisian agar permukaan tetap rapi dan profesional.

4. Biarkan Mengering Sesuai Waktu Curing

Setelah seluruh keramik dan nat terpasang, biarkan lantai mengering sesuai waktu curing minimal 24 jam sebelum terkena air atau digunakan. Pemasangan keramik ini berguna untuk memastikan daya rekat optimal dan nat menjadi kuat serta kedap air.

Selama proses ini, hindari menekan atau menginjak keramik agar tidak terjadi deformasi atau kerusakan. Dengan mengikuti aturan pengeringan yang tepat, lantai di area basah akan tahan lama, rapi, dan aman.

Perawatan rutin setelah pengeringan akan menjaga lantai tetap bersih dan bebas jamur. Hasil akhirnya adalah permukaan keramik yang estetis sekaligus fungsional untuk penggunaan jangka panjang.

Gunakan Sika, Solusi Pemasangan Keramik di Area Basah yang Tahan Lama!

Menangani lantai di area basah membutuhkan teknik yang tepat agar keramik tetap awet dan aman digunakan. Pemasangan keramik yang sesuai prosedur akan meminimalkan risiko rembesan air, pertumbuhan jamur, dan kerusakan struktur.

Perekat keramik Sika dengan standar Eropa ini diciptakan untuk memenuhi tuntutan proyek beragam, mulai dari hunian hingga fasilitas komersial dan proyek konstruksi besar.

Sika memiliki pengalaman 114 tahun menangani proyek global, termasuk MRT di Indonesia, dan sebagai pelopor waterproofing semen di tanah air.

Untuk area basah, SikaTop® Seal-107 mudah dicampur dan diaplikasikan, fleksibel, kedap air, serta tahan abrasi dan pengikisan. Produk ini juga aman, tidak korosif, tidak mudah terbakar, dan tidak beracun.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan beberapa produk SikaCeram® series seperti SikaCeram®-255 Big Slab menawarkan deformabilitas tinggi, reduced vertical slipping, extended open time, dan smooth application untuk keramik besar.

Kemudian ada SikaCeram®-200 TA TileFix cocok untuk area terendam dan tile-on-tile, sementara SikaCeram®-180 TileFix ideal untuk granit dan dinding area basah. Hingga SikaCeram®-150 CA TileFix mendukung lantai dan area kering dengan aplikasi mudah.

Semua produk Sika membuat pemasangan keramik lebih cepat, rapi, dan tahan lama. Klik di sini untuk cek informasi lebih lengkap tentang produk Sika!

Beli produk kami langsung melalui official store kami di Shopee dan Tokopedia.