10/07/2025
Ada perbedaan yang cukup signifikan antara cat lantai epoxy water-based dan solvent-based. Perbedaan keduanya bisa diperhatikan dalam artikel menarik ini.
Secara garis besar, cat lantai epoxy hadir dalam dua tipe berdasarkan pelarutnya, yakni berbasis air atau water-based dan kimia atau solvent-based. Keduanya sering digunakan dalam berbagai proyek sesuai kebutuhan.
Sebelum menggunakannya, perbedaan antara kedua cat ini perlu diketahui terlebih dahulu agar lebih sesuai dengan kondisi proyek, lingkungan, serta kebutuhan performa. Dengan demikian, hasilnya bisa menjadi lebih maksimal.
Apa Itu Cat Lantai Epoxy Water-Based dan Solvent-Based?
Epoxy lantai merupakan cat yang bisa digunakan untuk melindungi permukaan beton dan meningkatkan estetikanya. Pelapis beton ini bisa digunakan di berbagai ruangan, misalnya adalah area parkir, pergudangan, produksi di suatu industri, hingga tangga darurat
Namun, perlu diketahui bahwa ada dua jenis epoxy yang biasa digunakan, yaitu.
Water-Based
Seperti yang telah disebutkan di atas, cat water-based menggunakan air sebagai salah satu komponen yang terkandung di dalamnya. Cat ini mempunyai emisi VOC atau Volatile Organic Compound yang rendah, sehingga membuatnya lebih ramah terhadap lingkungan.
Pelapis ini cocok untuk area dalam ruangan yang mempunyai ventilasi terbatas. Contohnya adalah garasi mobil, ruangan produksi pada pabrik, tempat tinggal, dan lain sebagainya.
Solvent-Based
Berbeda dengan jenis sebelumnya, cat ini memakai pelarut kimia atau solvent sebagai mediumnya. Hal ini membuatnya mengandung emisi VOC lebih tinggi sehingga cocok digunakan pada ruangan yang mempunyai ventilasi baik atau terbuka.
Di sisi lain, cat ini mempunyai daya tahan yang lebih kuat terhadap berbagai bahan kimia. Tak hanya itu, daya rekat pelapis ini juga lebih tinggi.
Perbedaan Utama Water-Based dengan Solvent Based
Ada sejumlah perbedaan utama antara kedua pelapis ini yang perlu dipahami sebelum memilih salah satunya. Berikut perbedaan-perbedaan tersebut:
Daya Rekat dan Daya Tahan
Keduanya juga memiliki daya rekat serta daya tahan yang berbeda.
Jika menggunakan cat berbasis air, daya rekatnya cukup baik, terutama untuk permukaan lembab di area tertutup. Daya tahannya cukup untuk ruangan dengan lalu lintas ringan sampai sedang.
Di sisi lain, epoxy berbasis bahan kimia mempunyai daya yang lebih tinggi daripada air. Hal ini membuatnya cocok untuk area industri dengan lalu lintas ringan, sedang, hingga berat yang menggunakan berbagai bahan kimia dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya.
Bau
Cat water-based mempunyai bau yang lebih lembut atau ringan karena kandungan VOC lebih rendah. Kandungan yang rendah ini juga membuatnya lebih ramah lingkungan sehingga aman bagi area tertutup.
Namun, solvent-based mempunyai VOC yang lebih tinggi sehingga berbau menyengat.
Jika digunakan di area indoor, risiko iritasi dan gangguan kesehatan bisa saja timbul. Itulah mengapa cat ini cocok untuk area luar ruangan atau ventilasi yang baik.
Baca Juga
Aplikasi
Pelapis berbasis air lebih mudah diaplikasikan sehingga cocok untuk digunakan oleh para pemula tanpa peralatan perlindungan diri yang berat. Tak hanya itu saja, kemudahan aplikasi ini juga membuatnya bisa digunakan dalam area rumahan.
Hal ini tentu berbeda dengan pelapis berbasis bahan kimia, karena diperlukan peralatan diri yang lebih. Contohnya adalah sarung tangan dan masker. Selain itu, orang berpengalaman dibutuhkan untuk pengaplikasiannya.
Waktu Curing
Setiap cat memerlukan proses curing agar bisa kering dengan maksimal. Waktu yang diperlukan bisa berbeda tergantung pada masing-masing jenisnya. Ini juga menjadi pembeda antara epoxy lantai water-based dan solvent-based.
Jika Anda menggunakan pelapis berbasis air, maka akan lebih cepat kering. Hal ini disebabkan oleh cepatnya proses penguapan air. Namun, cat berbasis bahan kimia mempunyai waktu kering lebih lama dan bergantung pada sirkulasi udara serta cuaca.
Harga
Harga juga menjadi pembeda selanjutnya antara kedua pelapis ini. Umumnya, harga cat water-based lebih mahal daripada solvent-based karena teknologinya yang ramah lingkungan.
Meski demikian, biaya tambahan diperlukan untuk penggunaan pelapis berbasis bahan kimia. Biaya tersebut digunakan untuk meningkatkan keamanan saat pengaplikasiannya.
Pilih Cat Lantai Epoxy yang Mana?
Anda sudah tahu apa saja pengertian dan perbedaan antara pelapis berbahan dasar air dan kimia. Lantas, mana yang terbaik untuk proyek Anda? Hal ini bisa ditentukan oleh berbagai faktor. Berikut ulasannya.
Pilih Water-Based
Bila Anda ingin menggunakan cat epoxy di ruangan yang tertutup dan ventilasi terbatas, maka water-based bisa digunakan. Cat ini juga cocok untuk Anda yang butuh solusi ramah lingkungan dengan bau minimal.
Tak hanya itu saja, pelapis ini juga bisa Anda gunakan bila lebih fokus terhadap keamanan para penggunanya. Contoh areanya adalah rumah sakit, laboratorium, hingga tempat tinggal.
Pilih Solvent-Based
Jika Anda membutuhkan daya tahan tinggi terhadap lalu lintas alat-alat berat, gesekan, dan berbagai bahan kimia, maka pelapis solvent-based cocok untuk dipilih.
Umumnya, kondisi seperti ini dapat ditemukan di bengkel, area parkir, gudang, ruang terbuka, atau industri.
Namun, Anda perlu memastikan bahwa ruangan tersebut mempunyai ventilasi yang cukup agar bahan kimianya tak mengganggu kesehatan. Lalu, ventilasi yang cukup juga dapat meminimalisir bau dari pelapis ini.
Tak hanya itu, alat pelindung diri yang mumpuni juga perlu disiapkan sebelum proses pengerjaannya. Di sisi lain, Anda juga perlu menunjuk orang yang sudah profesional dengan jam terbang tinggi untuk melakukan prosesnya.
Memahami Epoxy Lantai Water-Based dan Solvent-Based
Memahami perbedaan antara kedua cat ini penting untuk membantu Anda dalam memilih pelapis beton yang optimal dan paling sesuai dengan kebutuhan proyek. Masing-masing pelapis mempunyai kelebihan dan kekurangan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Supaya hasilnya lebih maksimal, Anda bisa memilih cat dari sistem epoxy SikaFloor. Sika sudah berpengalaman selama 114 tahun dalam menangani banyak proyek, seperti Car Park Flooring di BUMN Center sekaligus pencetus semen waterproofing pertama di Indonesia.
Cat epoxy yang bisa digunakan dalam sistem ini adalah Sikafloor®-374 CP. Pelapis ini mudah diaplikasikan dan mempunyai daya tahan mekanik yang baik. Selain itu, larutannya juga dapat dikurangi untuk menghasilkan lantai yang tahan lama, halus, dan kedap air.
Menariknya, pelapis ini hemat biaya. Meski demikian, kinerjanya tetaplah tinggi.
Selain itu, ada juga cat Sikafloor®-2530 W LP/GL. Keduanya mampu menyerap air dengan baik, bebas solvent, dan memiliki daya tahan terhadap mekanis serta kimia yang baik. Keduanya juga tak mudah berbau sehingga cocok untuk diaplikasikan pada area indoor.
Uniknya, dua cat ini mudah diaplikasikan sehingga bisa digunakan oleh pemula. Di sisi lain, pelapis-pelapis ini juga bisa diencerkan dengan air secara cukup mudah.
Berbagai keunggulan ini hanya bisa Anda dapatkan dengan menggunakan cat lantai epoxy Sika. Bila penasaran dengan informasi lebih lengkap, Anda bisa klik di sini. Selain itu, Anda juga bisa menghubungi tim teknis Sika untuk membantu dalam pengaplikasiannya.
Ada hal yang ingin ditanyakan atau didiskusikan? Tim Sika siap membantu! Jangan ragu untuk menghubungi kami lewat halaman kontak resmi.