Mengenal Perbedaan Epoxy & Polyurethane, Mana yang Terbaik?

Table Of Content

Berikut Ini Perbedaan Epoxy Resin (EP) & Polyurethane (PU)

• Sisi Kekuatan
• Aspek Fleksibilitas
• Sensitivitas terhadap Kelembaban
• Waktu Pengeringan
• Biaya yang Dikeluarkan
• Lokasi Pengaplikasian
• Toksisitas Bahan Baku
• Stabilitas Bahan

Mana yang Lebih Baik? Cat Lantai dari Epoxy Resin atau Polyurethane?

Sika® Ucrete®, Solusi Cat Pelapis Lantai Beton Terbaik dari Bahan Polyurethane

Cat lantai beton berbahan epoxy resin (EP) dan polyurethane (PU) masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Walaupun, pada kenyataannya kedua material bahan ini masih bersaing untuk memberikan yang terbaik bagi penggunanya.

Apabila Anda sedang melakukan pembangunan lantai beton dan bingung menentukan material epoxy atau polyurethane, simak pembahasan kali ini! Kami akan mengupas tuntas perbedaan dua material tersebut.

Kelebihan dan kekurangan dua material cat pelapis tersebut yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda. Mari kita bahas bersama-sama!

Memahami perbedaan dua material cat pelapis lantai beton epoxy dan PU penting bagi Anda yang merupakan pengelola bangunan luas seperti pabrik, gudang, rumah sakit, hotel, dan restoran. Sebab, kedua material ini sering digunakan untuk kebutuhan tipe bangunan tersebut.Maka dari itu, simak pembahasan terkait aspek-aspek yang menjadi pembeda antara epoxy resin dan PU berikut ini:

Dilihat dari sisi kekuatan atau kekerasan, PU memiliki karakteristik kekerasan yang lebih tinggi dibanding epoxy. Namun, beberapa jenis epoxy juga punya karakter yang lunak, begitu juga produk PU yang punya sisi lebih kuat.

Keduanya sama-sama unggul dalam ketahanan terhadap tekanan, goresan, benturan dan bahan kimia. Tidak heran jika material ini banyak digunakan untuk kebutuhan bangunan pabrik.

Perbandingan antara epoxy resin dan PU dapat terlihat dari aspek fleksibilitas. Di bawah tingkat kekerasan/kekuatan yang sama, fleksibilitas PU lebih baik baik dibandingkan epoxy.

Fleksibilitas ini dinilai dari kemampuan untuk dapat lebih tahan terhadap beban impact pada saat kejatuhan benda.

Karena sifat epoxy yang tidak elastis/fleksibel, hal ini membuat cat lantai material epoxy lebih rentan terhadap kelembaban. Berbeda dengan material cat pelapis PU yng memiliki tingkat toleransi tinggi pada permukaan lantai beton yang lembab.

Dilihat dari segi waktu pengeringan, cat pelapis lantai PU lebih unggul karena prosesnya lebih cepat dibandingkan material epoxy. Beberapa produk PU seperti Sika® Ucrete® cocok untuk aplikasi lantai beton walaupun masih berusia 7 hari.

Perbedaan waktu pengeringan ini yang seringkali menjadi bahan pertimbangan pengguna untuk memilih antara cat pelapis epoxy atau PU. Biasanya, pengguna akan butuh material yang lebih efisien waktunya.

Untuk aspek biaya yang dikeluarkan, keduanya memiliki pasarnya masing-masing. Tapi, apabila Anda ingin menggunakan bahan PU yang lebih fleksibel dan kuat, jangan kaget untuk mengeluarkan biaya yang lebih mahal. Hal tersebut karena dipengaruhi oleh kualitas yang dimiliki oleh masing-masing material.

Perbedaan cat lantai beton bahan epoxy resin dan PU juga dapat dilihat dari aspek lokasi pengapliaksian. Material PU yang cenderung memiliki karakteristik daya tekan tinggi, maka cocok diaplikasikan untuk bangunan industrial seperti pabrik manufaktur.

Sedangkan material epoxy, lebih cocok digunakan pada bangunan yang mengharuskan untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi beban ringan hingga menengah, seperti tempat parkir, area pergudangan, area industri ringan, dan koridor.

Aspek lokasi pengaplikasian ini yang menjadi penentu material mana yang paling dibutuhkan oleh penggunanya. Sesuaikan penggunaan material dengan lokasi pengaplikasian agar hasil akhirnya optimal!

Beberapa produk PU dan Epoxy yang berkualitas seperti Sika® Ucrete® dan Sikafloor 263 SL HC memiliki tingkat toksisitas yang relatif aman. Jadi, Anda harus cerdik dalam memilih produk epoxy resin atau PU dan dampaknya pada lingkungan dan kesehatan.

Kandungan isosianat yang ada di dalam material PU mampu bereaksi terhadap uap air di udara sehingga menghasilkan karbondioksida dan zat padat seperti gel. Hal ini mengharuskan Anda untuk berhati-hati dapat menyimpannya.

Beberapa langkah terbaik yang dapat Anda lakukan adalah langsung gunakan material PU ini dan segera habiskan. Sebenarnya, material epoxy resin juga memiliki masalah stabilitas bahan yang sama.

Tapi, reaktivitasnya jauh lebih rendah daripada material PU. Jadi, material epoxy resin cenderung mampu tahan lama ketika disimpan selama beberapa waktu.

Setelah Anda memahami berbagai perbedaan antara material epoxy dan PU beserta karakteristiknya. Maka, pertanyaan mana yang lebih baik dan awet untuk digunakan dapat Anda jawab.

Sebenarnya, penggunaan cat pelapis lantai beton epoxy resin atau PU sama-sama baik asalkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian. Inilah pentingnya bagi Anda untuk menentukan lokasi pengaplikasian material-material tersebut.

Telah disebutkan di atas bahwa material PU cocok digunakan untuk bangunan yang bertujuan untuk aktivitas dan tekanan berat seperti pabrik dan gudang. Cat pelapis PU akan mampu menahan beban alat-alat berat yang lalu lalang di atas lantai beton.

Jika jenis bangunan yang Anda inginkan lebih mengharuskan adaptasi dengan bahan kimia dan suhu ekstrem, juga tetap bisa menggunakan material PU. Contohnya saja seperti area pabrik kimia, ruangan pendingin dan area central kitchen.

Terkadang, kedua bangunan tersebut terpapar suhu ekstrem yang mengharuskan lantai beton bangunannya harus memiliki daya tahan yang baik. Jadi, pilihan dapat Anda jatuhkan kepada material PU.

Soal biaya, keduanya sama-sama memiliki harga pasaran yang relatif sama karena masing-masing produk pasti memberikan keunggulan bagi penggunanya. Jadi, untuk mendapatkan material terbaik bisa diatur sesuai anggaran yang Anda miliki.