9 Pedoman dalam Membangun Tempat Ibadah Megah yang Kokoh dan Estetis

Gereja adalah bangunan publik sehingga memerlukan banyak diskusi dari berbagai pihak. Kelancaran pembangunan bisa dilakukan dengan adanya komite yang bertanggung jawab.

Komite pembangunan ini dapat merencanakan anggaran, memilih arsitek, tim desain, dan sebagainya.

Tujuan pembangunan gereja juga penting untuk diputuskan. Komite dapat berdiskusi kepada seluruh anggota gereja tentang hal ini.

Sebagai contoh, pembangunan bisa bertujuan untuk memiliki fasilitas yang lebih baik, memperluas rumah ibadah, dan sebagainya. Hal ini berperan penting untuk melakukan pembangunan yang terarah dan sesuai kebutuhan.

Anggaran dapat meliputi biaya pembangunan dan pemeliharaan gereja di masa depan. Total dana harus direncanakan dengan realistis agar pembangunan berjalan lancar.

Anda juga bisa merencanakan upaya meminimalisir biaya pemeliharaan dengan alternatif utilitas. Sebagai contoh, pemanfaatan cahaya alami yang ramah lingkungan dan hemat energi bisa diterapkan.

Desain rumah ibadah juga perlu didiskusikan bersama. Dalam hal ini, Anda dapat memilih arsitek yang dapat memvisualisasikan kebutuhan jemaat menjadi desain gereja yang tepat. Banyak alternatif desain yang bisa dipilih, seperti gereja klasik, gaya Eropa, bahkan gereja yang didesain dengan budaya lokal Indonesia.

Keamanan bisa diperhatikan melalui perencanaan struktur hingga material penting seperti tile adhesive yang berkualitas. Lem keramik adalah produk yang berperan penting dengan kekuatan dan perekatan keramik yang baik.

Selain itu, pembuatan instalasi lain seperti fire alarm, sprinkler, CCTV, dan sebagainya juga tidak boleh dilupakan.

Design-build adalah metode konstruksi yang melibatkan pembangun dan arsitek yang bekerja di bawah kontrak yang sama. Metode design-build yang baik bisa meminimalkan perubahan rencana pembangunan dan dapat mempercepat waktu pembangunan.

Lokasi yang baik haruslah strategis, yaitu memiliki akses mudah, lingkungan yang aman, dan tentunya bebas banjir. Hal ini juga berperan penting untuk memudahkan pembangunan.

Dalam hal ini, diperlukan beberapa opsi lokasi terbaik yang bisa dievaluasi. Pemilihan lokasi juga dapat didiskusikan bersama seluruh anggota gereja dan jemaat.

Survei lokasi berfungsi untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari lingkungan pada area pembangunan yang meliputi zonasi, persyaratan jalan, dan utilitas lainnya. Hal ini juga penting untuk mengetahui apa saja yang harus dimaksimalkan dalam pembangunan.

Setelah semua persiapan dilakukan, kini saatnya pembangunan gereja dilaksanakan. Dalam proses pembangunan, diperlukan jadwal yang tepat dan realistis untuk mengukur progress pengerjaan. Perlu diketahui, pembangunan gereja besar memerlukan waktu tiga tahun yang dihitung dari awal proyek dilaksanakan.

Setelah semua hal diselesaikan, evaluasi juga penting untuk dilakukan. Hal ini berfungsi agar setiap tujuan dan target pembangunan dapat tercapai. Selain itu, evaluasi juga penting agar kita mengetahui kekurangan atau permasalahan yang masih ada selama proses pembangunan.