20/06/2025
Tile popping bikin lantai rumah rusak dan berbahaya? Kenali penyebabnya dan cegah dengan perekat keramik terbaik dari Sika. Baca selengkapnya!
Apakah Anda pernah mengalami lantai keramik yang tiba-tiba terangkat atau mengeluarkan suara keras seperti ledakan? Kondisi ini dikenal dengan istilah tile popping, dan umumnya terjadi akibat penggunaan perekat keramik yang kurang tepat atau berkualitas rendah.
Kasus seperti ini cukup sering terjadi, terutama pada bangunan yang pemasangan lantainya tidak dilakukan dengan baik. Jadi, penting untuk cari tahu apa saja penyebab utamanya serta bagaimana cara mencegahnya, agar lantai di rumah Anda tetap aman dan nyaman digunakan.
Apa Itu Tile Popping?
Tile popping adalah kondisi ketika ubin atau keramik tiba-tiba terangkat dari lantai, sering kali disertai suara letupan keras. Fenomena ini umumnya terjadi karena adanya tekanan dari bawah permukaan lantai yang tidak mampu ditahan oleh perekat keramik.
Tekanan tersebut biasanya muncul akibat pemuaian material yang dipicu oleh perubahan suhu atau tingkat kelembapan yang tidak stabil. Jika kualitas perekat kurang baik atau cara pemasangannya tidak sesuai standar, risiko tile popping akan semakin besar.
Saat ubin terangkat atau pecah, permukaan lantai menjadi tidak rata dan dapat membahayakan penghuni rumah. Dari segi tampilan, kondisi ini juga mengganggu keindahan interior karena lantai tampak rusak dan kurang terawat.
Sayangnya, banyak orang baru menyadari adanya masalah setelah kerusakan terjadi. Padahal, tile popping memiliki gejala awal yang bisa dikenali. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami penyebab awalnya agar dapat melakukan pencegahan sedini mungkin.
Benarkah Tile Popping Disebabkan Perekat Keramik?
Mungkin Anda bertanya-tanya, apa benar lem keramik bisa jadi biang keladi lantai yang tiba-tiba terangkat? Jawabannya ya, dan bukan hanya jenis perekatnya saja cara pasangnya pun ikut berperan besar!
1. Pilihan Perekat yang Salah
Salah satu penyebab tile popping adalah penggunaan perekat yang tidak sesuai dengan jenis atau kebutuhan keramik yang dipasang. Tidak semua perekat memiliki daya ikat yang kuat untuk menahan beban dan tekanan dalam jangka panjang.
Jika Anda asal pilih tanpa mempertimbangkan spesifikasi teknis, maka risiko keramik terangkat jadi lebih tinggi. Perekat yang berkualitas rendah biasanya cepat mengering, namun daya rekatnya tidak tahan lama.
Hal ini membuat sambungan antar keramik menjadi rapuh seiring waktu. Untuk itu, sangat penting memilih perekat keramik yang memang diformulasikan khusus agar mampu menjaga daya rekat secara optimal.
Jangan tergiur harga murah jika hasil akhirnya bisa membahayakan keamanan lantai rumah Anda.
Untuk hasil optimal, Sika bisa menjadi pilihan yang tepat dalam mencegah risiko tile popping dengan menghadirkan SikaCeram - 150 CA TileFix yang berkualitas.
2. Pemasangan yang Tidak Rata
Pemasangan keramik yang tidak rapi atau tidak rata bisa menyebabkan tekanan tidak merata pada permukaan lantai. Hal ini sering kali disebabkan oleh penyebaran perekat yang tidak merata di bagian bawah keramik.
Akibatnya, muncul rongga udara yang dapat menjadi titik lemah saat diinjak atau terkena perubahan suhu. Lama-kelamaan, keramik bisa terdorong ke atas dan menciptakan suara retakan yang mengganggu.
Jika dibiarkan, ubin bisa terangkat dan pecah, bahkan membahayakan keselamatan penghuni rumah. Masalah ini sering terjadi karena tukang kurang teliti atau menggunakan alat yang tidak sesuai.
Maka dari itu, proses pemasangan sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional agar hasilnya rata dan kuat. Detail kecil seperti ini ternyata sangat berpengaruh terhadap daya tahan lantai secara keseluruhan.
Baca Juga
3. Penggunaan Semen Pasir
Masih banyak yang menggunakan adukan semen dan pasir sebagai bahan utama untuk merekatkan keramik. Padahal, bahan ini kurang fleksibel dan tidak didesain khusus untuk mengikuti pergerakan alami ubin saat suhu berubah.
Ketika terjadi pemuaian atau penyusutan, adukan ini cenderung retak dan kehilangan daya rekatnya. Selain itu, campuran semen dan pasir tidak memiliki elastisitas seperti perekat keramik modern yang dirancang untuk menyesuaikan tekanan dan beban.
Akibatnya, keramik bisa bergeser atau bahkan copot dengan mudah meski terlihat menempel kuat di awal. Bila hal ini terjadi di area lalu lintas tinggi, risikonya bisa makin besar.
Bahkan tanpa tekanan ekstrem pun, perekat yang tidak sesuai bisa menjadi bom waktu untuk kerusakan keramik. Solusinya, selalu gunakan perekat yang memang dikhususkan untuk pemasangan keramik agar lebih aman dan tahan lama.
4. Perubahan Suhu Ekstrem
Suhu ruangan yang naik-turun secara drastis bisa memengaruhi kondisi fisik keramik di lantai rumah Anda. Ketika panas, keramik akan memuai, dan saat dingin, keramik akan menyusut.
Proses ini akan terjadi terus-menerus seiring waktu, terutama di area terbuka seperti teras atau ruang dekat jendela besar. Bila perekat atau material pendukung tidak mampu menyesuaikan dengan perubahan ini, keramik akan mulai terangkat.
Awalnya, mungkin hanya terasa kopong saat diinjak, tapi lama-kelamaan bisa benar-benar meletus atau pecah. Perubahan suhu ini juga bisa membuat sambungan keramik melemah, apalagi jika ventilasi udara di dalam ruangan kurang baik.
Untuk itu, Anda perlu mempertimbangkan kondisi iklim sekitar saat memilih bahan pemasangan. Menggunakan perekat dengan daya elastis tinggi adalah langkah yang bijak untuk mencegah risiko ini.
5. Kualitas Perekat yang Buruk
Perekat dengan kualitas rendah memang terjangkau di awal, namun risikonya bisa jauh lebih mahal ke depannya. Umumnya, perekat berkualitas buruk tidak tahan terhadap tekanan, kelembaban, maupun perubahan suhu yang terjadi setiap hari.
Dalam waktu singkat, daya rekatnya bisa menurun drastis hingga keramik mulai lepas satu per satu. Bahkan, pada pemasangan yang awalnya terlihat rapi pun, perekat keramik yang tidak sesuai tetap bisa menyebabkan tile popping.
Anda mungkin tidak langsung merasakan dampaknya, tetapi begitu keramik mulai retak atau terdengar bunyi kopong, proses perbaikannya bisa memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Itulah sebabnya penting untuk tidak asal pilih perekat hanya karena alasan harga.
Perhatikan pula reputasi produk serta rekomendasi dari ahli bangunan. Ingat, lantai rumah adalah investasi jangka panjang, gunakan bahan terbaik untuk hasil yang aman dan tahan lama.
Cegah Tile Popping dengan Solusi Perekat Keramik Sika
Tile popping memang masalah yang sering terjadi, tapi sebenarnya bisa dicegah dengan cara yang tepat.
Kunci utamanya adalah memilih perekat keramik berkualitas agar ubin menempel kuat dan tahan lama.
Sika, dengan pengalaman lebih dari 114 tahun dan proyek global termasuk MRT di Indonesia. Proyek nasional seperti PLTU Jawa 9 & 10 Super Critical, Banten di tahun 2020 hingga 2024 ini juga mengandalkan Sika untuk kebutuhan konstruksi.
Sika juga dikenal sebagai pelopor waterproofing semen pertama di Indonesia, dengan jaminan kualitas produk yang sudah teruji. Dan memiliki perekat keramik yaitu Sikaceram Series yang memenuhi mutu standar Eropa. Salah satu andalannya, SikaCeram - 150 CA TileFix, dengan daya lekat sangat baik.
Ini bisa menjadi solusi untuk kebutuhan perekat lantai di area kering yang mudah diaplikasikan dengan menambahkan air. Produk ini membantu Anda mendapatkan lantai yang rapi, kuat, dan minim risiko tile popping.
Dengan menggunakan produk dari Sika, Anda bisa mengandalkan teknologi inovatif yang telah terbukti handal. Jadi, jangan tunggu sampai masalah muncul, segera gunakan perekat keramik berkualitas dari Sika. Klik di sini dan wujudkan lantai rumah yang tahan lama!
Pastikan keaslian produk Sika yang Anda beli dengan berbelanja langsung di official store kami di Shopee dan Tokopedia, serta nikmati berbagai promo spesial yang hanya tersedia di toko resmi.